ORIENTASI UJIAN NASIONAL
Sekolah adalah tempat bagi anak-anak dan sebagai lembaga yang dirancang untuk pengajaran peserta didik dibawah pengawasan pendidik.
Kata sekolah berasal dari bahasa latin: Skhola, Scola, Scolae atau Skhola yang memiliki arti: waktu luang atau waktu senggang, dimana ketika itu sekolah adalah kegiatan diwaktu luang bagi anak-anak ditengah-tengah kegiatan utama mereka yaitu bermain dan menghabiskan waktu untuk menikmati masa anak-anak dan remaja. Kegiatan dalam waktu luang itu adalah mempelajari cara berhitung, cara membaca huruf dan mengenal tentang moral (budi pekerti) dan estetika (seni). Untuk mendampingi dalam kegiatan Scola/sekolah anak-anak didampingi oleh orang ahli dan mengerti tentang psikologi anak, sehingga memberikan kesempatan yang sebesar-besarnya kepada anak untuk menciptakan sendiri dunianya melalui berbagai pelajaran. Saat ini kata sekolah berubah arti menjadi: merupakan bangunan/lembaga untuk belajar dan mengajar serta tempat menerima dan memberi pelajaran. Sekolah dipimpin oleh seorang Kepala Sekolah. Kepala Sekolah dibantu oleh wakil kepala sekolah. Ketersediaan sarana dalam suatu sekolah mempunyai peran penting dalam terlaksananya proses pendidikan.
Pendidikan Formal
Pendidikan adalah pembelajaran pengetahuan, keterampilan, dan kebiasaan sekelompok orang yang diturunkan dari satu generasi ke generasi berikutnya melalui pengajajaran, pelatihan atau penelitian. Pendidikan dapat dilakukan dengan bimbingan orang lain, tetapi juga memungkinkan dlakukan secara otodidak. Setiap pengalaman yang memiliki efek formatif pada cara orang berpikir, merasa, atau tindakan dapat dianggap pendidikan. Pendidikan pada umumnya dibagi menjadi tahap seperti prasekolah, sekolah dasar , sekolah menengah dan kemudian perguruan tinggi, universitas atau magang. Sebuah hak atas pendidikan telah dialami oleh beberapa pemerintah. Pada tingkat global, pasal 13 PBB 1966 kovenan Internasional tentang hak ekonomi, sosial dan budaya mengakui hak setiap orang atas pendidikan. Meskipun pendidikan adalah wajib disebagian besar tempat sampai usia tertentu, namun ada sebagian kecil orang tua memilih pendidikan home-schooling, e-learng atau yang serupa untk anak-anak mereka.
Filosofi Pendidikan
Pendidikan biasanya berawal saat seorang bayi itu dilahirkan dan berlangsung seumur hidup. Pendidikan bisa saja berawal dari sebelum lahir seperti seperti yang dilakukan oleh banyak orang dengan memainkan musik dan membaca kepada bayi mereka sebelum kelahiran.
Bagi sebagian orang, pengalaman kehidupan sehari-hari lebih berarti daripada pendidikan formal, seperti kata Mark Twain, “ saya tidak pernah membiarkan sekolah mengganggu pendidikan saya”. Anggota keluarga mempunyai peran pengajaran yang amat mendalam, sringkali lebih mendalam dari yang disadari mereka, walaupun pengajaran anggota keluarga berjalan seperti tidak resmi.
Fungsi Pendidikan
Menurut Horton dan Hunt, lembaga pendidikan berkaitan dengan fungsi yang nyata (manifes) yaitu sebaga berikut:
Mempersiapkan anggota masyarakat untuk memberi nafkah
Mengembangkan bakat perseorangan dalam kepuasan pribadi dan bagi kepentingan masyarakat
Melestarikan kebudayaan
Menanamkan ketrampilan yang perlu bagi partisipasi dalam demokrasi.
Fungsi lain dari dari lembaga pendidikan adalah sebagai berikut :
Mengurangi pengendalian orang tua. Melalui pendidikan sekolah orang tua melimpahkan tugas dan wewenang nya dalam mendidik anak kepada sekolah
Menyediakan sarana untuk munculnya kreatifitas anak
Mempertahankan sistem kelas sosial. Pendidikan sekolah diharapkan untuk mensosialikan kepada para anak didiknya untuk menerima perbedaan prestise. Priviless dan status yang ada dalam masyarakat sekolah juga diharapkan menjadi saluran mobilitas siswa ke status sosial yang lebih tinggi